Sepintas tayangan ini memang terkesan bermuatan religi dan bernuansa rumah tangga harmonis. Namun sebenarnya, tayangan itu justeru BERBAHAYA!
Anda tahu dimana letak bahayanya…?
Seorang lelaki yang memimpin shalat berjamaah di rumahnya adalah tindakan keliru. Jadi, clip itu akan memberikan pemahaman yang keliru tentang shalat berjamaah kepada jutaan pemirsa.
Mengapa demikian?
Silakan simak firman Allah dan hadits-hadits berikut di bawah ini. Semoga Allah memberikan ampunan dan hidayah untuk kita semua.
1. Rasul memerintahkan agar kita memenuhi panggilan adzan
“Jika engkau mendengar suara adzan, maka penuhilah panggilan Allah itu.” (HR Tirmidzi)
2. Penegasan bahwa shalat fardhu bukan di rumah, tapi di masjid
“Seutama-utama shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat fardhu (shalat wajib).” (HR Bukhari – Muslim)
3. Sekalipun dalam kondisi tidak aman, tetap harus ke masjid
Dari Umi Maktum, bahwasanya ia mengadu kepada Rasullah SAW, katanya: “Ya Rasul, bahwasanya kota Madinah ini banyak binatang buas lagi kejam, yang tentu aku sangat khawatir atas keselamatanku. Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Adakah kamu mendengar Hayya alash-sholah, hayya alal falah? Kalau mendengarnya, maka datanglah kemari memenuhinya” (HR Abu Daud).
4. Sekalipun orang buta, tidak diperbolehkan shalat di rumahnya
Seorang pria buta mengadu kepada Rasulullah SAW, katanya: “Ya Rasul, tiada seorang penuntun bagiku yang menolongku mengantar ke masjid, maka berilah keringanan untukku shalat di rumah. Kemudian, ia diberi keringanan oleh Rasul. Namun ketika ia tegak dan baru beberapa langkah pulang, Rasulullah SAW memanggilnya kembali, sabdanya: “Adakah kamu mendengar adzan shalat?”.Jawabnya: “Ya, aku mendengarnya”. Sabda Rasul : “Untuk itu, hendaklah engkau penuhi panggilan (adzan) itu.” (HR Muslim)
5. Tidak mampu shalat berjamaah di masjid, dianggap orang munafik
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid untuk shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).
6. Rasulullah tidak ridho terhadap (lelaki) yang shalat di rumah. Sampai-sampai beliau bersumpah dengan ancaman yang amat keras
” Demi dzat yang diriku ditanganNya, aku ingin menghimpun kayu bakar, lalu kusuruh seorang mengumandangkan adzan shalat, dan kusuruh pula imam memimpin shalat berjamaah, dan kudatangi mereka yang tidak shalat berjamaah, kubakar mereka bersama rumah-rumahnya” (HR Bukhari-Muslim).
7. Puncaknya, Allah menegaskan bahwa yang ke masjid hanyalah orang-orang yang beriman
“Sesungguhnya yang meramaikan masjid-majid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.” (QS At Taubat:18)
Inilah tujuh alasan mengapa tayangan/clip keluarga yang shalat berjamaah di rumahnya bisa dianggap menyesatkan.
Kepada kaum muslimin, mari kita tegakkan shalat berjamaah di masjid untuk menggapai ridho Allah dan Rasul-Nya.Surat ini dibuat terbuka dengan maksud untuk membendung meluasnya korban tayangan media tentang pemahaman shalat berjamaah yang tidak benar. Terima kasih atas perhatian semua pihak.
Kepada seluruh media (TV), agar tidak memberikan tayangan keliru tersebut. Ini untuk kepentingan anda agar tidak dianggap sebagai TV yang “miskin pengetahuan.”
Bogor, 30 April 2011
Akhmad Tefur Sayidi, S.Si
Pemrakarsa GPKSB (Gerakan Pembangunan Kebiasaan Shalat Berjamaah)
NB: Jika pembaca surat terbuka ini telah memahami tujuh alasan di atas, anda wajib menyampaikan penjelasan ini dengan share kepada teman-teman anda. Jazakumullah.
http://www.akhmadtefur.com
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق