Anak-anak | |||||
Mengandung | |||||
Pembentukan janin | |||||
Waktu yang paling singkat untuk mengandung | |||||
Kelahiran | |||||
Memohon anak | |||||
Pemberian nama | |||||
Membunuh anak | |||||
Anak mengikuti agama ayahnya | |||||
Nasab (keturunan) | |||||
Mengikuti nasab ayah | |||||
Menasabkan anak kepada selain ayahnya | |||||
Anak angkat | |||||
Memasukkan anak orang lain kepada suami | |||||
Menetapkan keibuan | |||||
Penyusuan | |||||
Waktu menyusui yang menyebabkan muhrim | |||||
Mengambil upah dengan cara menyusui | |||||
Merawat anak | |||||
Orang yang berhak merawat anak | |||||
Kasih sayang ibu | |||||
Ibu lebih berhak merawat anak | |||||
Nafkah untuk keluarga | |||||
Perintah memberi nafkah keluarga | |||||
Orang yang paling berhak diberi nafkah | |||||
Sederhana dalam memberi nafkah | |||||
Pendidikan anak | |||||
Cinta orang tua kepada anak | |||||
Anak sebagai fitnah (cobaan) | |||||
Mendo'akan anak dengan keberkahan | |||||
Bebaikan orang tua bermanfaat untuk anaknya | |||||
Berlaku adil di antara anak-anak | |||||
Nasehat orang tua untuk anaknya | |||||
Memerintahkan anak untuk selalu berbuat baik | |||||
Pengajaran anak | |||||
Mengajarkan anak berdikari | |||||
Mengajarkan anak beribadat | |||||
Anak yatim | |||||
Keutamaan memelihara anak yatim | |||||
Makan harta anak yatim | |||||
Hukum memakan harta anak yatim dan sanksinya | |||||
Wali memakan harta anak yatim dengan cara yang benar | |||||
Memelihara anak yatim | |||||
Makan bersama-sama anak yatim | |||||
Mengembalikan harta anak yatim | |||||
Bersedekah kepada anak yatim | |||||
Berakhirnya masa keyatiman | |||||
Kewajiban anak-anak terhadap orang tua | |||||
Taat kepada orang tua | |||||
Berbakti kepada orang tua | |||||
Memberi nafkah kedua orang tua | |||||
Nasihat anak kepada orang tua | |||||
Doa untuk orang tua | |||||
Memelihara orang tua | |||||
Perkawinan | |||||
Perintah nikah | |||||
Perkawinan merupakan sunnahnya para rasul | |||||
Wanita-wanita yang diharamkan menikahinya | |||||
Haram menikahi isteri-isteri Nabi | |||||
Wanita-wanita yang diharamkan mengawininya karena nasab | |||||
Yang diharamkan atas wanita karena nasab | |||||
Menghimpun dua saudara (kakak-beradik) | |||||
Wanita yang diharamkan kawin karena satu susuan | |||||
Wanita yang diharamkan kawin karena akad nikah | |||||
Yang diharamkan atas wanita sebab pernikahan | |||||
Haram menikahi anak tiri | |||||
Haram menikahi ibu tiri | |||||
Kawin lebih dari empat | |||||
Nabi kawin lebih dari empat | |||||
Menikahi selain wanita muslimah | |||||
Kawin dengan perempuan ahli kitab | |||||
Kawin dengan perempuan musyrik | |||||
Kawin dengan perempuan kafir yang memeluk Islam | |||||
Muhrim | |||||
Muhrim perempuan | |||||
Muhrim melihat perhiasan wanita | |||||
Kawin dengan wanita yang sedang dalam masa 'iddah | |||||
Kawin dengan wanita yang bersuami | |||||
Pertunangan | |||||
Disyariatkannya pertunangan | |||||
Apa yang dibolehkan bagi pihak laki-laki | |||||
Memilih wanita | |||||
Kebebasan memilih wanita | |||||
Cara terbaik memilih wanita | |||||
Hukum menikahi perawan | |||||
Hukum menikahi janda | |||||
Hukum menikahi penzina | |||||
Memilih wanita yang shaleh | |||||
Hukum menikahi hamba wanita | |||||
Melihat wanita | |||||
Hukum wanita melihat laki-laki | |||||
Memperlihatkan wanita kepada peminang | |||||
Hukum nikah | |||||
Hukum nikah muhallil | |||||
Akad nikah | |||||
Syarat-syarat akad nikah | |||||
Perwalian dalam akad nikah | |||||
Syarat adanya wali dalam akad nikah | |||||
Wali kafir atas wanita muslimah | |||||
Menolaknya wali | |||||
Syarat adanya mahar (mas kawin) dalam nikah | |||||
Mahar merupakan hak isteri | |||||
Perkawinan tanpa mahar | |||||
Batas mahar | |||||
Sederhana dalam menetapkan mahar | |||||
Pembebasan suami dari mahar | |||||
Menahan mahar dari isteri | |||||
Yang boleh dijadikan mahar | |||||
Menjadikan manfaat sebagai mahar | |||||
Sebab wajibnya mahar | |||||
Kewajiban suami isteri | |||||
Kewajiban isteri terhadap suami | |||||
Ketaatan isteri kepada suami | |||||
Kedurhakaan isteri | |||||
Cara bergaul dengan isteri yang durhaka | |||||
Memperbaiki hubungan antara suami dan isteri yang durhaka | |||||
Menjaga kehormatan suami dan rumahnya | |||||
Isteri menjaga rumah suaminya | |||||
Menjaga harta suami | |||||
Kewajiban suami terhadap isteri | |||||
Berlemah-lembut dengan isteri | |||||
Memberi nafkah isteri | |||||
Ukuran nafkah keluarga | |||||
Pergaulan | |||||
Pergaulan baik | |||||
Lebih condong kepada salah satu sebagian isteri-isteri | |||||
Etika bersetubuh | |||||
Tabiat wanita dan akhlaknya | |||||
Menyetubuhi wanita yang sedang haid | |||||
Bersetubuh dengan hamba | |||||
Kewajiban bersama (suami-isteri) | |||||
Kesetiaaan | |||||
Poligami | |||||
Etika berpoligami | |||||
Kewajiban mengatur giliran di antara isteri-isteri | |||||
Berlaku sama terhadap semua isteri | |||||
Keakuran di antara isteri-isteri | |||||
Wanita sebagai fitnah (cobaan) | |||||
Perceraian | |||||
Talak | |||||
Mendamaikan di antara suami isteri | |||||
Kebencian suami kepada isterinya | |||||
Menasihati isteri | |||||
Menjauhi isteri | |||||
Memukul isteri | |||||
Dua orang hakim pada satu pertengkaran | |||||
Hukum talak | |||||
Disyariatkannya talak | |||||
Bagian-bagian talak | |||||
Talak sunnah (yang sesuai dengan sunnah) | |||||
Talak bid'ah (yang tidak sesuai dengan sunnah) | |||||
Talak tiga | |||||
Lafaz-lafaz talak | |||||
Kebebasan memilih isteri | |||||
Rujuk (kembali) | |||||
Talak yang boleh kembali | |||||
Talak bain (yang tidak boleh kembali) | |||||
Talak bain bainunah kubra | |||||
Talak sebelum dukhul (digauli) | |||||
Khulu' (tebusan talak) | |||||
Menzalimi isteri | |||||
Hukum khulu' | |||||
Li'an (menuduh isteri berbuat zina) | |||||
Hukum li'an | |||||
Cara-cara li'an | |||||
Islamnya salah seorang dari suami isteri | |||||
Ilaa (sumpah suami untuk tidak menggauli isterinya) | |||||
Akibat-akibat perceraian | |||||
Iddah (masa setelah cerai) | |||||
Ayat-ayat 'iddah | |||||
Iddah wanita yang tidak haid | |||||
Iddah wanita hamil | |||||
Iddah anak-anak | |||||
Iddah cerai mati | |||||
Masa 'iddah cerai mati | |||||
Tempat 'iddah cerai mati | |||||
Iddah wanita yang sudah digauli | |||||
Iddah wanita yang belum digauli | |||||
Tempat 'iddah | |||||
Berhias setelah 'iddah | |||||
Merujuk isteri setelah 'iddah | |||||
Nafkah selama masa 'iddah | |||||
Nafkah wanita yang sedang menjalani masa 'iddah | |||||
Tempat tinggal wanita yang sedang menjalani masa 'iddah | |||||
Mut'ah (biaya) untuk isteri yang dicerai | |||||
Zhihar (menyerupakan isteri dengan ibunya) | |||||
Sebab turunnya ayat zhihar | |||||
Hukum zhihar | |||||
Kafarat zhihar | |||||
Warisan | |||||
Warisan di awal Islam | |||||
Kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan warisan | |||||
Sebab-sebab terjadinya pewarisan | |||||
Pewarisan karena hubungan kerabat | |||||
Pewarisan karena hubungan perkawinan | |||||
Pewarisan karena hubungan wala' | |||||
Bagian-bagian warisan | |||||
Warisan karena sumpah setia | |||||
Ashobah (sisa) | |||||
Ashobah dari jalur anak | |||||
Ashobah dari jalur saudara | |||||
Faraidh (bagian tetap) | |||||
Warisan anak | |||||
Bagian ayah | |||||
Bagian ibu | |||||
Bagian anak wanita | |||||
Bagian suami | |||||
Bagian isteri | |||||
Bagian saudara wanita | |||||
Waris kalalah (mayit tidak meninggalkan anak atau orang tua) | |||||
Memberi sebagian warisan kepada selain ahli waris |
السبت، ٢٦ نوفمبر ٢٠١١
HUKUM PRIVAT
الاشتراك في:
تعليقات الرسالة (Atom)
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق