.quickedit{ display:none; }

Social Icons

الجمعة، ٢٨ سبتمبر ٢٠١٢

Cadar Dalam Kitab Syafi'iyah

Di negeri kita sudah dimaklumi bersama bahwa madzhab yang menjadi pegangan adalah madzhab Syafi'i. Mengenai satu ajaran yang dianggap aneh oleh sebagian masyarakat kita adalah mengenai masalah cadar. Padahal senyatanya cadar ini telah disinggung dalam kitab fikih Syafi'i. Namun sedikit barangkali yang mau menelaah sehingga menganggap aneh.
Dalam kitab Fathul Qorib karya Muhammad bin Qosim Al Ghozzi, yaitu kitab penjelasan dari Matan Al Ghoyah wat Taqrib karya Abu Syuja' ketika menyinggung aurat saat shalat disebutkan:
Aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut. Demikian pula aurat bagi wanita hamba sahaya (di hadapan tuannya). Sedangkan aurat wanita (merdeka, bukan hamba sahaya) dalam shalat adalah selain wajah dan kedua telapak tangan luar dan dalam hingga pergelangan tangan. Adapun di luar shalat, aurat wanita adalah seluruh tubuhnya. Dan auratnya ketika bersendirian dengan wanita adalah seperti halnya aurat laki-laki.
Aurat secara bahasa bermakna 'naqes' yaitu kekurangan. Sedangkan menurut istilah syar'i adalah bagian tubuh yang mesti ditutup. Yang dimaksud di sini adalah yang haram dilihat. Mengenai aurat ini disebutkan oleh ulama Syafi'iyah ketika membahas kitab nikah.
Demikian nukilan dari Muhammad bin Qosim Al Ghozzi dalam Fathul Qorib. Artinya, dalam madzhab Syafi'i sendiri, wanita bercadar tidaklah aneh. Barangkali aneh bagi orang yang belum menelaah lebih jauh buku-buku ulama Syafi'iyah. Dan sekali lagi pembahasan ini tidak menyinggung bagaimana hukum menutupi wajah dalam madhzab Syafi'i. Pembahasan tersebut membutuhkan kajian tersendiri.
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.

الأربعاء، ٢٦ سبتمبر ٢٠١٢

Salah Pasang Foto Terduga Teroris, Tv One Diadukan ke KPI


JAKARTA (gemaislam) - Tepat pukul 18.30 WIB sore ini, Rabu (26/09)  DR.  Muhammad Arifin Badri memberikan hak jawab di TV One terkait pemberitaan yang mencatut fotonya dalam sebuah jaringan teroris.  Dalam acara kabar petang yang mengangkat tema “Mengusut Akar Terorisme” itu, ustadz Arifin Badri menjelaskan kekeliruan ideologi Terorisme.
“Sejak saya masih aktif kuliah di Madinah sudah beberapa kali berdiskusi dengan tokoh teroris, seperti Aman Abdurrahman, yang saat ini jadi tawanan Polri,” ujar Ustadz Arifin Badri memulai pemaparannya.
Selain itu, beliau juga aktif menulis buku-buku terkait dengan kekeliruan tindakan terorisme. Beliau juga ikut andil dalam penerjemahan fatwa ulama yang menjelaskan akan bahaya terorisme. Hal itu sebagai bagian dari upaya dan partisipasi beliau dalam mewujudkan stabilitas nasional yang baik dan kondusif.
Meskipun spesialisasi beliau dalam bidang ilmu fiqih, hal tersebut tidak menghambat beliau untuk ikut terjun dalam memerangi terorisme.
“Point penting yang harus kita fahami adalah Ilmu agama merupakan satu paket lengkap yang saling terkait. Akar terorisme adalah dalam hal aqidah atau theologi namun hal tersebut juga kental kaitannya dengan hukum-hukum fiqih seperti bagaimana menyikapi hubungan antara muslim dan non muslim,” kata Ustadz Arifin Badri.
Ustadz yang meraih gelar doktor dengan predikat cum laude ini telah beberapa kali mengisi ceramah di beberapa  lembaga pemasyarakatan di Indonesia, seperti yang ada di Porong, Jawa timur dengan fokus memberikan pembinaan kepada para petugas Lapas terkait dengan tindakan terorisme.
Beliau menjelaskan agar masyarakat lebih mengedepankan kebenaran daripada perasaan. Contohnya adalah kejadian yang terjadi di masa Rasulullah, dimana ada seorang Yahudi yang mengucapkan salam dengan “Assaamu ‘Alaikum” yang berarti “semoga engkau terkena racun”.  Rasulullah menjawab dengan ucapan “wa alaika” yang artinya “dan engkau juga”. Aisyah yang mendengar ucapan yahudi tersebut langsung membalas dengan ucapan “Assaamu alaika Walla’nah” yang berarti “Semoga engkau terkena racun dan laknat”.
Beliau melanjutkan paparannya, tatkala Rasulullah mendengar ucapan Aisyah, beliau serta merta langsung menegurnya dan memberikan nasihat kepadanya untuk berlemah lembut dalam semua tindakan.
Alumni pesantren Islam Al Irsyad Tengaran ini berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar menjadi partner pemerintah yang produktif dalam memerangi terorisme.
Di akhir acara, presenter mengulangi permohonan maafnya atas nama TV One terhadap kesalahan pemberitaan dua hari yang lalu dan ustadz Arifin Badri menganggap bahwa permasalahan ini telah selesai.
“Terima kasih kepada TV One yang telah memberikan ruang kepada saya. Dan saya menghimbau kepada pihak yang memiliki koneksi dengan saya, seperti Insan TV, KPMI, STDI Imam Syafi’i dan yang lainnya untuk menganggap permasalahan ini telah selesai.” Tutup Ustadz  Arifin Badri. (arc/bms)

الخميس، ٢٠ سبتمبر ٢٠١٢

Gambar Artis Porno Muncul di LKS, Menteri Pendidikan Didesak Investigasi


JAWA TIMUR, muslimdaily.net -Munculnya gambar artis  porno asal Jepang pada buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Inggris di SMP Islam Brawijaya Kota Mojokerto mengagetkan banyak pihak.
Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud), di bawah Dr. Ir. Muhammad Nuh diminta segera tanggap masalah ini.
Anggota Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Adnin Armas. MA mengungkapkan keprihatinannya atas musibah di dunia pendidikan ini. Alumni Pondok Pesantren Darussalam, Gontor Ponorogo ini menilai, pihak yang seharusnya paling bertanggung jawab atas hal ini adalah Tim Penyusun dan Penerbit buku LKS tersebut.
“Yang paling bertanggung jawab dalam hal ini adalah bagian lay out, editor dan tim penyusun hingga penerbit buku tersebut,” jelas lelaki yang juga peneliti pada Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) itu sebagaimana dikutip dari Hidayatullah.com, Kamis (20/09/2012).
Adnin juga berharap agar Menteri Pendidikan Dr.Ir Muhammad Nuh bisa cepat menanggapi masalah ini. Bukan hanya penarikan buku yang dibutuhkan, tapi juga melakukan investigasi terhadap kelalaian menampilkan foto artis porno ini.
Jika memang terdapat unsur kesengajaan maka bukan suatu yang mustahil para pelaku dan penerbit buku bisa diseret ke meja hijau.
Seperti diketahui, masyarakat Surabaya dikejutkan adanya foto seorang artis porno asal Jepang terpampang secara jelas pada lembar kerja siswa (LKS) Bahasa Inggris SMP Islam Mojokerja di halaman 36.
LKS terbitan CV Sinar Mulia Mojosari, Mojokerto ini disusun Tim Penyusun Musyawarah Guru Bahasa Inggris SMP, di antaranya Giyono, Sumantri, Moh. Jalil, dengan penelaah Muhyidin.
Dalam kata pegantarnya, tujuan diterbitkannya buku LKS bergambar artis porno ini untuk membantu siswa belajar dengan paradigma (pola pikir) baru, yaitu cooperative learning, active learning, dan mandiri.
Disebutkan pula, cara penyajian buku tugas ini akan membawa siswa berpikir kritis dan mencari informasi sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Selain di SMP Islam Brawijaya, diperkirakan LKS meresahkan itu juga terdapat di sekolah-sekolah lain. Pasalnya untuk pembelian LKS biasanya dilakukan secara terkoordinir oleh MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah). [mzf]
http://muslimdaily.net/berita/lokal/gambar-artis-porno-miyabi-muncul-di-lks-menteri-pendidikan-didesak-investigasi.html

الثلاثاء، ١٨ سبتمبر ٢٠١٢

Partai Demokrat & Nasdem Kaki Tangan Zionis?

Anda masih ingat soal Kader Partai Nasional Demokrat menghadiri HUT Israel di Singapura? Ya, Sesungguhnya tak perlu Aneh, baik Partai Demokrat maupun Partai Nasional Demokrat hadir sebagai bentuk deklarasi terkuasainya Indonesia oleh Zionis. Walaupun kehadiran Ferry Mursyidan Baldan ke HUT Israel diakui tidak diketahui pengurus Partai Nasdem, Namanya juga Politik semua Sandiwara bisa diatur dan dimainkan.
Kemudian Anda tentunya juga masih ingat dengan kebijakan Indonesia yang membantu IMF, sebuah kebijakan yang banyak tidak setujui tetapi Pemerintah Indonesia menyebutnya sebagai kebanggaan sedangkan Bangsa sendiri dalam kemiskininan. Janganlah heran jika Pemerintah RI begitu mesra dengan IMF, Bank Dunia dan sebagainya karena memang inilah yang disebut “persekutuan”
Merdeka.com merilis bahwa Partai Nasional Demokrat tidak mengetahui keberangkatan kadernya Ferry Mursyidan Baldan ke Singapura untuk menghadiri perayaan kemerdekaan Israel.
“Belum tahu saya. Nanti saya cek dulu. Saya baru datang dari luar kota,” kata juru bicara Partai NasDem Carles Melkiansyah kepada merdeka.com, Senin (30/4).
Ferry bersama istri dan sejumlah undangan lain dari Indonesia duduk di empat barisan terakhir dalam ruang konser di gedung School of the Arts. Mereka menikmati penampilan Paula Valstein bersama bandnya menyanyikan sepuluh lagu, termasuk satu dalam bahasa Ibrani.
Selepas konser, mantan politikus Golkar bersama tetamu lainnya beringsut ke tempat jamuan makan malam. Di sana, Ferry bersama sejumlah orang Indonesia menikmati pelbagai makanan kecil dan minuman ringan. Ia juga tampak asyik berbincang dengan Duta Besar Israel buat Singapura Amira Arnon.
Ferry mengaku kerap diundang menghadiri perayaan kemerdekaan negara Zionis itu. Dia mengungkapkan pernah melawat ke Israel tiga tahun lalu. “Saya mengunjungi Hebron, Jericho, dan Yerusalem,” ujar pria berkaca mata ini kepada merdeka.com. Dia juga sempat bertemu sejumlah anggota Knesset (parlemen Israel).
Sebelum saya meneruskan mengkaji tentang keterkaitan Partai Nasdem dengan Zionis, Saya akan awali dulu bagaimana Partai Demokrat dengan Zionisme, dan Sebelum Saya lanjutkan ada baiknya Anda membaca Artikel Saya yang berjudul “ Logo Partai Demokrat = Simbol Yahudi?” dan Artikel yang berjudul “ Warna Partai Demokrat = Warna Zionis?”.
Kita akan melihat beberapa fakta keterkaitan kekuatan Jahat International yang terselubung, mengkampanyekan untuk mendukung Dajjal di akhir zaman melalui symbol-simbol persaudaraan dengan Pemuja Setan (Lucifer/Dajjal).
Sebelumnya, Saya mengingatkan jika Anda melihat sebuah fenomena yang rada-rada “aneh” Anda perlu mentelusuri siapa yang mendesain mereka.
Simbol Setan (Illuminati) Partai Demokrat
Perlu diingat, setiap huruf Alfhabet selalu mengandung unsur Numerik. Huruf-huruf yang bertebaran dan mengandung pesan “Illuminati” selalu mengandung makna berapa angka dibaliknya, coba Anda lihat gambar berikut ini :




 
Setelah itu kita lihat salah satu media yang menjadi corong kekuatan Zionis berikut ini :






 
Dan dibeberapa Artikel Saya sebelumnya jika Kaum Liberal Sekular merupakan bagian dari gerakan untuk menghancurkan agama-agama dengan cara menjauhkan penganut agama dari agamanya, maka tak heran lagi ketika MetroTV sejaklama dan Rizal Malaranggeng dengan Lembaga FOX nya bersama lembaga-lembaga yang mengencangkan pemahahaman Sekularisme, Liberalisme, Pluralisme, dan sebagainya.
Dan Perhatikan baik-baik Foto-Foto berikut ini :
Sebuah Kode illuminati (Kelompok Pemuja Setan) dalam keyakinan Kristen disebut Anti Kristus dan di dalam Islam disebut Dajjal Si Mata satu menjelang akhir zaman, apa itu Illuminati, Masonic, Zion, Horus Eye sudah Saya jelaskan dalam Artikel-artikel sebelumnya.











 
3 Gambar tentang sinyal persaudaraan SBY, Obama, Bush dengan Kelompok Illuminati (Pemuja Setan) yang disebut Horus Eye (Dajjal).
Sebagai kode “Persaudaraan” , para pemimpin, selebritis, artis, actor harus memberikan kode ini agar dibantu “secara terselubung” untuk memenangkan apa yang diraihnya, jika Calon Pemimpin berhasil merebut kekuasaan, jika selebritis kaum hedonis berhasil untuk mendongkrak populritasnya.
Dibawah ini Saya akan berikan kode-kode Illuminati sebagai symbol persaudaraan sesama pemuja setan yang menantikan kedatangan Dajjal dan menjadi pengikutnya ketika Dajjal datang.



















 
Logo Partai Nasdem Untuk Pro Zionis?




 
Sejak lama, Indonesia dicengkrami sebuah Kekuatan rahasia, mensetting semua keputusan Indonesia, mendesain semua kejadian termasuk mempopulerkan orang-orangnya yang akan menguasai Neger ini termasuk dalam hal ini di Pilkada DKI Jakarta 2012.

الأحد، ١٦ سبتمبر ٢٠١٢

BEBERAPA KESALAHAN FATAL DI DALAM BUKU HARUN YAHYA


BEBERAPA KESALAHAN FATAL
DI DALAM BUKU HARUN YAHYA
Oleh :
Abu Hudzaifah al-Atsari



Manusia tidak dapat lepas dari kesalahan, sedangkan kewajiban setiap Muslim adalah saling mengingatkan di dalam menetapi kebenaran dan kesabaran. Harun Yahya –saddadahullahu- adalah diantara cendekiawan dan saintis muslim yang juga terperosok ke dalam kesalahan yang cukup fatal di dalam masalah aqidah. Kesalahan-kesalahan beliau ini tersebar di mayoritas buku-bukunya yang membicarakan tentang Islam. Kami tidak menutup mata dari mashlahat yang beliau berikan bagi ummat di dalam membela Islam dan membantah faham-faham materialistis saintifis. Namun, biar bagaimanapun beliau adalah manusia yang kadang salah kadang benar, sehingga kita wajib menolak kesalahan-kesalahannya dan wajib menerangkannya kepada ummat agar ummat tidak terperosok ke dalam kesalahan yang sama. Semoga Allah menunjuki diri kami, diri beliau dan seluruh ummat Islam.
Beliau memiliki kesalahan-kesalahan yang fatal di dalam buku-bukunya, diantaranya yang berjudul EVOLUTION DECEIT (Keruntuhan Teori Evolusi) yang menunjukkan pemahamannya terhadap Aqidah dan Tauhid yang keliru. Bab yang menunjukkan kesalahan ini diantaranya terdapat di dalam bab ”The Real Essence of Matter”. Perlu saya tambahkan di sini, walaupun Harun Yahya melakukan kesalahan serius di dalam perkara aqidah, namun saya tidak pernah menvonisnya sebagai Ahlul Bid’ah, terlebih-lebih menvonisnya sebagai kafir, nas’alullaha salamah wa ‘afiyah. Sebab, bukanlah hak saya untuk melakukan vonis semacam ini, namun hal ini adalah hak para ulama dan ahlul ilmi yang mutamakkin (mumpuni). Saya di sini hanya ingin menunjukkan beberapa kesalahan yang beliau lakukan sebagai bentuk amar ma’ruf nahi munkar.
Harun Yahya –saddadahullahu- berkata di dalam pembukaannya di dalam “Where is God?” (Dimana Tuhan) pada halaman 175, sebagai berikut :
“The basic mistake of those who deny God is shared by many people who in fact do not really deny the existence of God but have a wrong perception of Him. They do not deny creation, but have superstitious beliefs about “where” God is. Most of them think that God is up in the “sky”. They tacitly imagine that God is behind a very distant planet and interferes with “worldly affairs” once in a while. Or perhaps that He does not intervene at all: He created the universe and then left it to itself and people are left to determine their fates for themselves. Still others have heard that in the Qur’an it is written that God is everywhere” but they cannot perceive what this exactly means. They tacitly think that God surrounds everything like radio waves or like an invisible, intangible gas. However, this notion and other beliefs that are unable to make clear “where” God is (and maybe deny Him because of that) are all based on a common mistake. They hold a prejudice without any grounds and then are moved to wrong opinions of God. What is this prejudice?”
Yang artinya adalah :
“Kesalahan mendasar bagi mereka yang mengingkari Tuhan yang tersebar pada kebanyakan orang adalah pada kenyataannya mereka tidaklah mengingkari keberadaan Tuhan itu sendiri, namun mereka memiliki persepsi yang berbeda terhadap Tuhan. Mereka tidaklah mengingkari penciptaan, namun mereka memiliki keyakinan takhayul mengenai “dimanakah” Tuhan itu berada. Mayoritas mereka beranggapan bahwa Tuhan berada berada di atas ”Langit”. Mereka secara diam-diam membayangkan bahwa Tuhan berada di balik planet-planet yang sangat jauh dan turut mengatur ”urusan dunia” sesekali waktu. Atau mungkin Tuhan tidak turut campur tangan sama sekali. Dia menciptakan alam semesta dan membiarkan apa adanya dan manusia dibiarkan begitu saja mengatur nasib mereka masing-masing. Sedangkan lainnya, ada yang pernah mendengar bahwa Tuhan ”ada di mana-mana”, namun mereka tidak dapat memahami maksud hal ini secara benar. Mereka secara diam-diam berfikir bahwa Tuhan meliputi segala sesuatu seperti gelombang radio atau seperti udara yang tak dapat dilihat ataupun diraba. Bagaimanapun juga, dugaan ini dan keyakinan lainnya yang tidak mampu menjelaskan ”dimanakah” Tuhan berada (atau bahkan mungkin mengingkari Tuhan dikarenakan hal ini), seluruhnya adalah kesalahan yang lazim terjadi. Mereka berpegang pada praduga yang tak berdasar dan akhirnya menjadi keliru di dalam memahami Tuhan. Apakah prasangka ini??”
Kemudian beliau sampai kepada perkataan filsafat sebagai berikut (hal. 189) :
“Consequently it is impossible to conceive Allah as a separate being outside this whole mass of matter (i.e the world) Allah is surely “everywhere” and encompasses all.
Yang artinya :
“Maka dari itu, merupakan suatu hal yang mustahil untuk memahami Allah sebagai suatu Dzat yang terpisah dari keseluruhan massa partikel/materi (yaitu dunia), Allah secara pasti “berada di mana-mana” dan meliputi segala sesuatu.”
Perkataan ini jelas-jelas perkataan kaum shufiyah, bahkan menyimpan pemahaman konsep Wihdatul Wujud. Pemahaman ini jelas-jelas suatu kekeliruan yang nyata dan fatal yang setiap muslim dan mukmin harus baro’ (berlepas diri) darinya. Karena Ahlus Sunnah meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala beristiwa di atas Arsy-Nya di atas Langit, Dzat-Nya terpisah dari makhluk-Nya dan Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.
Harun Yahya –saddadahullahu- menulis di halaman 190 tentang ”kedekatan Allah secara tidak terbatas” terhadap makhluk-Nya dengan membawakan dalil :
Jika hamba-hamba-Ku bertanya tentang-Ku, sesungguhnya Aku dekat.” (Al-Baqoroh : 186)
Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: “Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia.” (Al-Israa’ : 60)
Harun Yahya juga membawakan ayat yang berhubungan dengan kedekatan Allah terhadap manusia tatkala sakaratul maut, yaitu :
Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat.” (Al-Waaqi’ah : 83-85)
Padahal ayat-ayat yang dibawakan oleh Harun Yahya ini, tidak sedikitpun menunjukkan pemahaman bahwa Allah Dzat Allah ada dimana-mana, namun menurut pemahaman Ahlus Sunnah yang dimaksud oleh Firman Allah di atas adalah, “Ilmu” Allah-lah yang meliputi segala sesuatu. Sebagaimana dikatakan oleh al-Imam Sufyan ats-Tsauri, tatkala ditanya tentang ayat wa huwa ma’akum ayna ma kuntum (Dia berada dimanapun kamu berada), beliau berkata : “Yang dimaksud adalah Ilmu-Nya.” (Khalqu Af’alil Ibad, Imam Bukhari)
Harun Yahya berkata pada permulaan halaman 190 sebagai berikut :
That is, we cannot perceive Allah’s existence with our eyes, but Allah has thoroughly encompassed our inside, outside, looks and thoughts….”
Yang artinya :
“Oleh karena itulah, kita tidak dapat membayangkan keberadaan Allah dengan mata kita, namun Allah benar-benar sepenuhnya meliputi bagian luar, bagian dalam, pengelihatan, pemikiran…”
Ucapan ini adalah ucapan yang keliru dan bathil. Ini adalah pemahaman filsafat shufiyah jahmiyah mu’tazilah. Sungguh, keseluruhan bab yang berjudul “The real essence of Matter” benar-benar diselaraskan dengan filosofi Harun Yahya terhadap aqidahnya. Yang apabila diringkaskan keseluruhan bab ini menjadi satu kalimat, yaitu :
That there is no US, the WORLD is not REAL, Allah is REAL, so ALLAH is EVERYWHERE and WE ARE an ILLUSION”
Yang artinya :
“Bahwa kita ini tidak ada, dunia itu tidak nyata, Allah sajalah yang nyata, oleh karena itu Allah berada di mana-mana sedangkan kita hanyalah ilusi belaka.”
Hal ini tersirat di dalam perkatannya di halaman 193 :
“As it may be seen clearly, it is a scientific and logical fact that the “external world has no materialistic reality and that it is a collection of images perpetually presented to our soul by God. Nevertheless, people usually do not include, or rather do not want to include, everything in the concept of the “external world”.
Yang artinya :
“Sebagaimana telah tampak secara nyata, merupakan suatu hal yang saintifis dan fakta bahwa dunia eksternal tidak memiliki materi yang realistis dan dunia eksternal hanyalah merupakan kumpulan gambaran yang secara terus menerus berada di dalam jiwa kita oleh Tuhan. Walau demikian, manusia seringkali tidak memasukkan, atau lebih jauh tidak mau memasukkan, segala sesuatu ke dalam konsep “dunia luar”.”
Ucapan ini berlanjut hampir pada keseluruhan bab, dan hal ini tentu saja suatu penyimpangan yang fatal dan dapat menimbulkan syubuhat terhadap para pembaca buku ini, karena biar bagaimanapun buku ini mengandung data-data saintifis, bukti-bukti rasional dan bantahan-bantahan ilmiah rasionalis terhadap kaum materialistis. Oleh karena itu menjelaskan kesalahan-kesalahan aqidah dan selainnya adalah suatu keniscayaan dan kewajiban, karena membela al-Haq lebih dicintai dari seluruh perkara lainnya.
Sebagai kesimpulan, di sini saya akan meringkaskan poin-poin kesalahan pemahaman Harun Yahya di dalam bukunya EVOLUTION DECEIT (dan selainnya), sebagai berikut :
1. Harun Yahya memiliki perkataan yang bernuansa shufiyah kental, yakni meyakini pemahaman ”Allah ada dimana-mana”, bahkan beliau memiliki perkataan yang mengarah kepada konsep Wihdatul Wujud yang kufur, semoga Allah memberinya hidayah dan mengampuninya.
2. Harun Yahya memiliki aqidah yang serupa dengan Qodariyah-Mu’tazilah di dalam masalah Qodar (Taqdir), sebagaimana secara jelas terlihat pada tulisannya di halaman 190 akhir.
3. Harun Yahya memiliki aqidah yang dekat kepada Jahmiyah di dalam menolak sifat-sifat Allah, terutama sifat istiwa Allah di atas Arsy-Nya dan Arsy-Nya berada di atas langit.
Demikianlah sebagian kecil yang dapat saya tuliskan tentang beberapa kesalahan fatal di dalam buku-buku Harun Yahya –saddadahullahu-, dan apa yang saya tuliskan di sini bukanlah menunjukkan hanya ini sajalah kesalahan beliau, namun yang saya tuliskan di sini hanyalah sebagian kecil saja dari kesalahan-kesalahan yang bersifat aqidah yang terdapat pada beliau. Tulisan ini lebih banyak diadopsi dari tulisan al-Akh Abu Jibrin al-Birithani yang meluangkan waktunya menyusun beberapa kekeliruan aqidah Harun Yahya.
Bagi para ikhwah yang tertarik dengan modern sains dan bantahan-bantahan terhadap saintis sekuler atau yang berideologi materialistis, saya lebih menyarankan untuk merujuk kepada tulisan-tulisan dan ceramah al-Ustadz DR. Zakir Naik al-Hindi, seorang ilmuwan muda India yang telah hafal al-Qur’an pada usia 10 tahun, dan sekarang menjadi presiden IRF (International Research Foundation) India. Beliau juga dekat dengan masyaikh jum’iyah Ahlul Hadits India, sehingga insya Allah dalam masalah aqidah, beliau jauh lebih salimah daripada ilmuwan muslim lainnya seperti Harun Yahya. Walaupun di dalam beberapa hal beliau juga melakukan kesalahan-kesalahan yang perlu mendapatkan perhatian tersendiri. Oleh karena itu, kami tidak mengambil perkara manhaj dari beliau (DR. Zakir Naik), namun di dalam perkara yang beliau berkompeten di dalamnya, maka tidak ada alasan bagi kami menolaknya.
Wallahu a’lam bish showab.